er

Sejarah Negara - Negara Maritim Dunia

Sejarah Negara - Negara Maritim Dunia - Di dalam UNO (United of Nations Organization), atau PBB terdapat sebuah organisasi yang bernama IMO (International Maritime Organization), atau Organisasi Maritim Internasional, yang didirikan pada tahun 1948 untuk mengkoordinasikan keselamatan maritim internasional dan pelaksanaannya. IMO ini berpusat di London, Inggris. Ada 170 Members di IMO dan 3 Associate Members, beberapa diantaranya yang akan kami bahas berikut ini:

1. Sejarah Maritim Negara China Berawal dari Dinasti Song
Dinasti Song adalah salah satu dinasti yang memerintah di Cina antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Cina diinvasi (diserang atau dikuasai) oleh
bangsa Mongol. Dinasti ini menggantikan periode Lima Dinasti sebelumnya dan setelah kejatuhannya digantikan oleh Dinasti Yuan. Dinasti song ini merupakan pemerintahan pertama di dunia yang mencetak uang kertas dan merupakan dinasti Cina pertama yang mendirikan angkatan laut.  Dinasti Song dibagi ke dalam dua periode berbeda, Song Utara dan Song Selatan. Semasa periode Song Utara dinasti ini mengontrol kebanyakan daerah Cina pedalaman, pada masa ini juga banyak sekali inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mendukung berbagai karya-karya ilmiah Song Selatan.

Dinasti Song telah mendirikan angkatan laut permanen pertama di Cina pada tahun 1132. Pada tahun 1142, Dinasti Song Selatan berhasil meningkatkan ekonomi dan mempertahankan eksistensinya melawan Dinasti Jin. Dinasti Song Selatan memiliki perwira-perwira militer Pemerintah Song juga mensponsori proyek-proyek besar seperti pembuatan kapal, perbaikan pelabuhan, pembangunan menara api dan gudang pelabuhan untuk mendukung perdagangan maritim luar negeri dan pelabuhan laut internasional seperti Quanzhou, Guangzhou, dan Xiamen, yang menyokong aktivitas perdagangan Cina.
Dinasti song berakhir pada tahun 1279 Setelah peperangan sporadis selama dua decade (10 tahun) Cina kemudian disatukan kembali di bawah Dinasti Yuan (1271–1368)Cina bergabung dalam IMO pada tanggal 1 March 1973.

2. Sejarah Maritim Negara Vietnam Berawal dari Kerajaan Champa
Kerajaan Champa adalah kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam tengah dan selatan, diperkirakan antara abad ke-7 sampai dengan tahun 1832. Komunitas masyarakat Champa, saat ini masih terdapat di Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia dan Pulau Hainan (Tiongkok).
Kekuasaan Daerah Champa meliputi area pegunungan, yaitu di sebelah barat daerah pantai Indochina, yang meliputi wilayah Laos sekarang. Akan tetapi, bangsa Champa lebih berfokus pada laut dan memiliki beberapa kota berbagai ukuran di sepanjang pantai, sebagai jalur penghubung penting dalam Jalur Rempah-rempah (Spice Road) yang dimulai dari Teluk Persia sampai dengan selatan Tiongkok; dan kemudian ia juga termasuk dalam jalur perdagangan bangsa Arab ke Indochina. Dan berdassarkan sejarah terdapat kota kecil yang bernama Hoi An, di pantai di Laut Cina Selatan di selatan Central Coast Vietnam, yang terletak di provinsi Quang Nam. Hoi An ini merupakan pelabuhan perdagangan oleh Nguyen Nguyen Hoang, Hoi An adalah salah satu pelabuhan dan perdagangan yang paling penting di Laut Cina Selatan.
 
Champa memiliki hubungan perdagangan dan budaya yang erat dengan kerajaan maritim Sriwijaya, dan Majapahit. Vietnam bergabung dalam IMO pada tanggal 12 June 1984.

3. Sejarah Maritim Negara Inggris (United Kingdom Of Great Britain).
Berawal dari Imperium Britania (kekaisaran Ingrris) Imperium Britania berawal pada tahun 1897. Imperium Britania adalah imperium paling luas di dalam sejarah dunia dan pada suatu periode tertentu pernah menjadi kekuatan utama di dunia. Imperium ini merupakan produk dari era penemuan Eropa, yang dimulai dengan penjelajahan maritim global negara-negara Iberia pada akhir abad ke-15 yang menandai era kerajaan global Eropa. Pada tahun 1921, Imperium Britania mencakup populasi antara 458 juta orang, kurang lebih seperempat populasi dunia, dan membentang seluas lebih dari 36 juta km², sekitar seperempat luas total bumi. Walaupun wilayah-wilayah tersebut sekarang telah berkembang menjadi Negara-Negara Persemakmuran, pengaruh Britania tetap melekat kuat di seluruh dunia: dalam praktik ekonomi, hukum dan sistem pemerintahan, masyarakat, olahraga.

Latar belakang Imperium Britania  Perkembangan Imperium seberang lautan. Imperium Britania seberang lautan berakar pada kebijakan-kebijakan maritim yang dirintiskan oleh Raja Inggris Henry VII, yang berkuasa dari 1485 hingga 1509. Henry, yang membangun berdasarkan jaringan komersial dalam perdagangan wol yang dipromosikan pada masa pemerintahan pendahulunya Raja Richard III, membangun sistem pelaut pedagang Inggris yang modern, yang sangat memperluas industri pembangunan kapal Inggris dan pelayarannya. Berbagai perusahaan-perusahaan kerajaan Britania, seperti Massachusetts Bay Company dan Perusahaan Hindia Timur Britania. Henry juga mensponsori pelayaran-pelayaran pelaut Italia mariner John Cabot pada 1496 dan 1497 yang membangun koloni seberang lautan Inggris yang pertama – sebuah pemukiman penangkapan ikan – di Newfoundland. Inggris berbung dalm IMO pada tanggal 14 February 1949.

4. Sejarah Maritim Negara Malaysia
Malaysia berdiri dengan kerajaan induk yang tertuanya bernama Melaka. Semenanjung Malaysia berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, banyak berkembangnya perdagangan antara China dan India dan negara lainnya melalui Selat Malaka yang sibuk ini. Kerajaan Malaka adalah kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah, berdiri dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada abad 10.

Malaka adalah sebagai pelabuhan perdagangan penting yang terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan China dan India. Portugal membuat Malaka menjadi Koloni atau jajahan pada tahun 1511 dengan kekuatan militer, dan mengakhiri Kesultanan Malaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar di Sumatra dan meninggal di sana.  Kemudian Ingrris menjadikan Koloni yaitu sebagai mahkota Inggris, Strait Settlement (Negeri-Negeri Selat) yang didirikan pada 1826, dan Inggris secara bertahap memningkatkan daerah kekuasaannya ke seluruh semenanjung. Malaka jatuh kekuasaannya oleh Inggris setelah Perjanjian Britania-Belanda 1824;  Peran pedagang di Negeri-negeri selat ini menjadi intervensi (campur tangan) pemerintah Britania. Malaysia Bergabung dalam IMO pada tanggal 17 June 1971.

5. Sejarah Maritim Negara Indonesia
Sejarah maritim Indonesia adalah sejarah yang amat panjang yang telah dimulai sejak pergerakan manusia Austronesia berpindah ke kawasan Asia Tenggara. Tradisi maritim kita mungkin sekali lebih tua daripada tradisi maritime Yunani, Romawi, Mesir, Arab, India, bahkan Cina. Ini disebabkan karena nenek moyang kita hidup dalam sebuah kawasan kepulauan yang akrab dengan laut. Hasil-hasil studi mutakhir menunjukkan, bahwa pelaut-pelaut Indonesia telah mencapai Madagaskar, bahkan Afrika Barat, serta Australia, jauh lebih dahulu daripada penemuan benua Amerika oleh Columbus, maupun penemuan Australia oleh James Cook.

Nusantara mencatat 2 kerajaan maritim yang amat berpengaruh di jamannya, yaitu Kerajaan Sriwijaya (berpusat di sekitar Palembang sekarang) di abad 5-9, kemudian Kerajaan Majapahit (berpusat di Trowulan, Mojokerto sekarang) di abad 13-15. Kemudian Majapahit dijatuhkan oleh Kerajaan Demak Islam yang kemudian berhadapan dengan kedatangan para pedagang Portugis, kemudian pedagang VOC/Belanda.

Setelah datangnya VOC, secara bertahap infrastruktur maritim kerajaan-kerajaan di Nusantara satu persatu dikuasai, terutama sejak Perjanjian Bongaya dengan Arupalaka yang memberikan kewenangan laut pada VOC yang semua dikuasai oleh Kesultanan Hasanudin. Pola Bongaya ini kemudian dipakai untuk kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, sehinggga lambat laun perdagangan melalui laut dikuasai VOC. Dengan menguasai infrastruktur maritim ini, secara perlahan namun pasti, Belanda juga memaksakan cara berpikir agraris-feodal pada kaum elite kerajaan-kerajaan Nusantara sehinggga mereka semakin mudah dipecah-pecah, untuk kemudian dikuasai (politik devide at impera). Sejak saat ini, cara pandang pulau-besar (daratan) yang agraris, inward-looking, statis, hierakis, dan feudal. Cara pandang kepulauan yang dimanis, egaliter, demokratis, dan outward-looking secara perlahan-lahan menjadi asing bagi masyarakat Nusantara. Mitos dan takhayul semacam Nyai Roro Kidul yang hidup di Laut Selatan masih hidup sampai sekarang. Dengan kepergian Belanda sejak kemerdekaan, infrastruktur maritim ini juga dibawa pergi, termasuk sistem pemerintahan di laut yang dikuasai oleh Belanda. Akibatnya, Pemerintah Soekarno terpaksa meminta bantuan Uni Sovyet (saat perang dingin) untuk menggantikan armada laut Belanda. Namun demikian, hingga saat ini, kita masih gagal membangun pemerintahan di laut yang efektif. Akibatnya, perairan Indonesia merupakan salah satu perairan tak bertuan tempat berbagai kejahatan dilakukan : illegal fishing, mining, waste disposal, human trafficking, oil smuggling, dsb. Juga jika terjadi kecelakaan di laut, kemampuan Search and Rescue kita terbatas sekali. Pulau-pulau terluar Indonesia tidak mampu kita duduki secara efektif sehingga mudah jatuh ke pemerintahan asing/tetangga. Sementara itu, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di lepas pantai Indonesia dimulai sejak Orde Baru membuka kesempatan kerjasama dengan investor asing. Kegiatan migas di lepas pantai sendiri telah dimulai di Teluk Meksiko sejak 1940-an dengan menggunakan teknologi bangunan kayu sederhana di kedalaman kurang dari 40m. Hingga saat ini teknologi anjungan lepas pantai teah berkembang pesat untuk menjangkau kawasan-kawasan terjauh dengan kedalaman ratusan meter sehingga dibutuhkan jenis compliant offshore structures, termasuk berbagai jenis semi-submersibles, tension-leg platforms.

SHARE ON:

Comments
2 Comments

2 komentar:

  1. Luar biasa ya Indonesia bisa jadi negara maritim, soalnya memang negara ini lebih luas lautannya dibandingkan daratannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang indonesia negara yang hebat makanya kita harus memperbanyak angkatan lautnya agar supaya negara lain tidak sebabsnya masuk di wilayah kita. seperti halnya zaman dahulu waktu kerajaan sriwijaya yang melarang masuk negara lain tanpa bayar pajak kalu tetap ngotot maka mereka akan menenggelamkan kapalnya di lautan. Thanks kunjungannya yah !

      Hapus
Silahkan Menjalin Silaturahmi Dengan Berkomentar
Harus Diingat ! :
1. Dilarang berkomentar dengan kata-kata kasar/kotor.
2. Dilarang berkomentar SPAM dan memasang link aktif.
3. Komentar dengan link aktif akan dihapus sesegera mungkin.
4. Berkomentarlah sesuai Topik/Artikel.
5. Berkomentarlah dengan sopan.
6. Sobat diperbolehkan Copy-Paste artikel namun jangan lupa sertakan linknya sumbernya.

Tulislah setiap kata dengan makna kesopanan.
Salam dari saya Gudang Komputer.