Kelembagaan Masyarakat Maritim - Lembaga dalam suatu komunitas masyarakat pesisir terdiri dari organisasi pada tingkat nelayan serta kelembagaan masyarakat desa yang diartikan sebagai“norma lama” atau aturan-aturan sosial yang telah berkembang secara tradisionaldan terbangun atas budaya lokal sebagai komponen dan pedoman pada beberapa jenis/tingkatan lembaga sosial yang saling berinteraksi dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat untuk mempertahankan nilai. Norma lama yang dimaksud yaitu aturan-aturan sosial yang merupakan bagian dari lembaga sosial dan simbolisasi yang mengatur kepentingan masyarakat di masa lalu.
Salah satu komponen penting dalam program pembangunan kelautan dan perikanan adalah program pengembangan SDM agar lebih berkualitas, sehingga diharapkan mampu mengambil peran aktif dalam memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang kita miliki. Selain melalui pendidikan formal bidang perikanan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi, maka pengembangan SDM pada institusi pendidikan khusus seperti pesantren menjadi sangat penting. Agar barisan SDM yang dapat berperan dalam pembangunan kelautan dan perikanan menjadi bertambah banyak serta merata terutama dikalangan penduduk wilayah pesisir yang umumnya sangat miskin.
Usaha-usaha pemerintah untuk membangun bangsa dengan menitik beratkan masyarakat pesisir sangat tepat. Namun memobilisir masyarakat pesisir, menggerakkan orang-orang pelaut untuk mengolah kekayaan laut yang tersedia bukanlah pekerjaan ringan dan mudah. Masyarakat pesisir yang sanggup berusaha sendiri, sanggup mencukupi kebutuhannya sendiri tidak dapat hanya digerakkan dengan aturan, perintah dan uang. Untuk waktu sesaat bisa saja berjalan, tetapi untuk jangka lebih jauh kelambanan-kelambanan akan terjadi. Dalam masyarakat pesisir, umumnya pengaruh kepemimpinan Kyai sebuah pesantren sangat amat besar. Sehingga peran kepemimpinan informil dalam menggerakkan usaha-usaha membangun masyarakat pesisir sangat dibutuhkan.
Nama : Andi Asrul Zani
Nim : A21113310
Jurusan : Manajemen (B)